Begini ceritanya. Dahlan mengatakan, kebakaran baterai mobil listrik mirip Alphard itu sebenarnya sangat sepele. Bahkan berangkat dari niat baik seorang petugas kelas bawah yang sangat peduli dan ingin membantu atasannya.
"Malam itu empat mobil listrik ada di gudang bengkel di Yogya. Satu mobil listrik Selo dan tiga Gendhis (warna hijau, coklat dan merah putih). Tiga mobil itu baru dibawa kembali ke gudang setelah ikut pengujian di UGM," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima detikFinance, Senin (25/11/2013).
Menurutnya, mobil yang berwarna merah putih itu tidak ikut diuji coba karena masih dalam penyempurnaan. Setelah itu, Wali Kota Yogya minta agar mobil listrik ditampilkan lagi. Tidak usah semua, tapi dua saja yaitu Selo dan Gendhis yang warna hijau.
"Dengan niat baik agar mobil siap dipamerkan lagi besoknya, seorang petugas bengkel men-charge semua mobil listrik. Selo di-charge. Dua Gendhis juga di-charge. Satu Gendhis lagi (warna merah putih) seharusnya tidak perlu di-charge, tapi dia charge lagi.
Padahal, kata Dahlan, baterai Gendhis yang berwarna merah putih itu masih sangat penuh, belum pernah dipakai karena tidak dibawa ke UGM hari itu.
"Tapi petugas tersebut tidak tahu kalau listriknya masih penuh. Dia charge dan dia tidak lihat level isinya. Itulah yang terbakar," jelasnya.Next
(ang/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
