OSO Securities: Indeks Cenderung Melemah

Jakarta -Pada perdagangan kemarin (25/11) IHSG melemah cukup dalam sebesar 2,29% di level 4,235.26 seiring dengan pelemahan Rupiah sebesar 2.17%. Sentimen membaiknya data-data ekonomi AS di respon negatif oleh investor, karena investor kuatir akan terjadinya tappering yang lebih cepat oleh The Fed. Pelemahan dipimpin sektor Infrastruktur sebesar 3.11%. Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp54 miliar.

Semalam bursa Wall Street ditutup mendatar. Indeks Dow Jones naik tipis 0,001% ke level 16,072.80, Indeks S&P juga naik tipis 0,01% menjadi 1,802.75 dan indeks Nasdaq mengalami penguatan 0,58% di level 4,017.75. Walapun pergerakan bursa AS mendatar, namun indeks Nasdaq berhasil ditutup di atas level 4,000 yang merupakan level tertinggi. Sentimen positif seiring dengan rilis data ekonomi seperti: Building Permits menyentuh level 1,03 juta pada bulan Oktober dari sebelumnya 0,98 juta dan laporan dari S&P/Case Shiller Home Price Indeks AS yang menunjukkan indeks harga rumah di 20 kota meningkat 13,3% pada bulan September dari sebelumnya 12.8%. Namun, rilis data tingkat kepercayaan konsumen pada bulan November yang mengalami penurunan menjadi 70,4 atau di bawah estimasi sebesar 72,9 membuat laju pergerakan bursa AS menjadi terbatas.


Pada hari ini kami perkirakan IHSG bergerak masih dengan kecenderungan melemah seiring mayoritas bursa Asia dibuka mengalami pelemahan. Secara teknikal, IHSG seperti membentuk black marubozu dan berada di area lower bolingger bands. Indikator MACD masih bergerak turun dengan histogram negatif, indikator stochastic berada di area oversold. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support 4195 - 4283 resistance.


(ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!