Pejabat Kemenperin: Kita Punya 2 Pabrik Bus, Jadi Buat Apa Impor?

Jakarta -Pihak kementerian perindustrian (Kemenperin) menegaskan Indonesia sudah punya 2 pabrik produksi bus termasuk untuk keperluan angkutan busway. Namun kenyataanya banyak kebutuhan bus di dalam negeri masih dipasok dari impor.

Misalnya Pemerintah DKI Jakarta tahun depan akan menambah 1.000 unit bus untuk transJakarta (busway) yang sebagian besar dipasok dari impor. Bahkan pada Desember tahun ini saja akan datang 60 unit bus dari China.


"Kita itu punya 2 perusahaan pembuat bus, termasuk busway, kapasitas produksi kita bisa 300.000 unit bus dan truk per tahun," kata Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kemenperin, Budi Darmadi, dihubungi, Senin (25/11/2013).


Budi mengatakan 2 produsen bus tersebut diantaranya PT Industri Kereta Api (INKA) dengan produksi bus dengan nama Inobus, PT Asian Auto International yang memproduksi Bus Komodo.


"Industri bus dan truk Indonesia semakin berkembang pesat, apalagi produsen mendapatkan insentif dari pemerintah berupa penghapusan PPnBM 0%, makanya industri ini tumbuh bahkan kita sudah ada 1.000 pabrik karoseri (pembuat kerangka atau chasis mobil, bus dan truk)," ujarnya.


Budi mengungkapkan harus ada sikap tegas untuk mendukung produk dalam negeri, agar industri dalam negeri berkembang pesat, caranya dengan membeli dan memakai produk dalam negeri.


"Kita punya pabriknya disini, jadi buat apa impor, kalau alasannya karena produksi dalam negeri tidak cukup memenuhi kebutuhan, bukan masalahnya kita tidak bisa, cuma karena pesannya dadakan tentu tidak bisa, kalau bilangnya saya pesan 100 bus 6 bulan, industri kita tentu mempersiapkan segalanya, kalau pesannya dadakan ya siapa yang siap, kan harus siapkan dana investasinya, siapkan kerangka chasisnya, yang siap ya bus-bus impor yang tinggal masuk, ya itu kalau kita cinta produk dalam negeri ya," katanya.


Seperti diketahui Pemerintah DKI Jakarta ingin menambah 1.000 unit bus untuk bus TransJakarta untuk menambah jumlah armada TransJakarta yang saat ini baru 310 unit.


(rrd/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!