Wakil Presiden Boediono mengharapkan ada aturan khusus yang membatasi pembelian rumah untuk investasi. Karena itu dapat memperlambat upaya pemerintah dalam pemenuhan kurang pasok perumahan (backlog).
"Ada keunikan, adalah papan ini kebutuhannya itu ada elemen yang khusus. Bukan hanya mereka yang membutuhkan untuk dihuni, tapi ada yang lain setiap tahun itu permintaan akan rumah bukan untuk dihuni," katanya di acara Musyawarah Nasional Real Estat Indonesia (REI) ke-14 di Hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (25/11/2013).
Boediono mengatakan, harus ada pembatasan kepemilikan rumah agar upaya untuk memenuhi kebutuhan backlog perumahan semakin nyata dan cepat terselesaikan.
"Kalau kita biarkan ya backlog-nya tidak selesai. Harus ada policy di sini. Integrated bagaimana kita mengendalikan permintaan akan hunian yang tujuannya adalah untuk investasi," harapnya.
Pembangunan rumah untuk mengurangi backlog harus tepat sasaran. Dengan kata lain tepat bagi mereka yang membutuhkan rumah hunian yang layak. "Marilah berpikir, kalau kita peduli meyediakan papan. Jangan sampai kita bangun, tapi semua jadi objek investasi. Ini concern kita semua," katanya.
(zul/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
