Boediono Pamer Mesranya Hubungan Ekonomi RI dengan Jepang

Jakarta -Wakil Presiden (Wapres) Boediono membuka acara Indonesia-Japan Expo 2013 di Kemayoran, Jakarta Pusat. Dalam kesempatan itu, ia membanggakan hubungan mesra Indonesia dengan Jepang yang sudah terjalin selama 55 tahun, termasuk bidang ekonomi.

"55 tahun sejak tanggal 20 Januari 1958 Indonesia dan Jepang telah melaksanakan hubungan bilateral yang sangat erat. Pada waktu itu Indonesia adalah barangkali yang pertama di Asia Tenggara untuk membuka hubungan bilateral langsung dengan Jepang," kata Boediono di acara Pembukaan Indonesia Japan Expo 2013 di Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (19/12/2013)


Boediono menceritakan pekan lalu, Presiden SBY mengunjungi Jepang untuk menghadiri ASEAN-Japan Commemorative Summit yang ke-40.


"Sejak waktu itu, hubungan Indonesia-Jepang makin erat. Kerjasama di bidang pembangunan, di bidang investasi dan perdagangan berkembang pesat dan saya bisa mencatat pada masa orba yang lampau 30 tahun Jepang saya catat sebagai mitra pembangunan Indonesia yang paling penting," katanya.


Ia mengatakan saat ini ada 11.000 warga negara Jepang ada di Indonesia, selain itu ada 30.000 warga Indonesia di Jepang. Bahkan ada 1200 perusahaan Jepang di Indonesia, yang mempekerjakan sekitar 300.000 pekerja di Indonesia.


"Baru-baru ini JBIC (bank ekspor-impor Jepang) melakukan survei terhadap 500 perusahaan multinasional Jepang dan salah satu kesimpulan Indonesia masih merupakan tujuan investasi bagi perusahaan Jepang yang menduduki peringkat sangat tinggi," katanya


Boediono mengatakan ekonomi Jepang dan Indonesia saling melengkapi, mengisi, dan menunjang. Menurutnya Jepang punya teknologi maju dan modal yang sangat besar dan kemampuan akses pasar global. Sedangkan Indonesia punya sumber daya alam yang melimpah, punya jumlah tenaga kerja terampil yang jumlahnya besar dan punya pasar domestik yang besar.


"Saya kira komplimentaritas ini wajib diupayakan untuk memberikan manfaat bagi kedua bangsa. Bukan hanya itu, kedua negara ada negara yang menganut ekonomi terbuka open economy kedua negara adalah negara demokratis dan yang terpenting kedua negara punya sejarah hubungan kerjeasama yang lama 55 tahun," katanya.


(hen/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!