Pemegang Saham BUMI Ngamuk Saat Rapat Luar Biasa, Kenapa?

Jakarta -Beberapa pemegang saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengamuk saat acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Apa penyebabnya?

Salah satu pemegang saham BUMI, Herman Iskandar mengaku manajemen BUMI tidak kunjung memberikan kepastian soal berlangsungnya RUPSLB yang diagendakan pukul 13.00 WIB.


"Kasih kepastian dong. Kita punya uang habis di sini, kita nggak tahu uang kita di mana. Kita dianggap orang bodoh kali ya. Dia butuh uang, jual-jual saham. Uang orang diambil. Kita kayak ngemis di sini, kalau diam saja mereka makin jadi," teriaknya saat menunggu RUPSLB di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (20/12/2013).


Pemegang saham lainnya pun demikian. Kurnia mengaku juga emosi ketika rapat yang digelar BUMI tak juga ada kepastian.


"Sering banget kayak gini. Sudah berkal-kali, kita kan ada kerjaan lain lagi. Itu undangan jam 1, kita sudah tunggu lama," tegasnya.


Perlu diketahui, RUPSLB BUMI belum juga dimulai. Saat ini, pemegang saham baru mencapai 17%. Bahkan, manajemen BUMI juga belum kelihatan batang hidungnya. Hanya Corporate Secretary BUMI Dileep Srivastava saja yang sudah muncul.


RUPSLB BUMI kali ini mengagendakan persetujuan pengalihan saham di PT Kaltim Prima Coal dan Bumi Resources Mineral sebagai bagian dari penyelesaian utang kepada China Investment Coorporation (CIC) dan pembelian saham milik Kutai Timur Sejahtera di Kaltim Prima Coal oleh perseroan atau anak usaha.


Persetujuan untuk menjaminkan dan mengalihkan sebagian besar harta kekayaan perseroan.


Perubahan struktur modal saham perseroan dan perubahan serta pengesahan seluruh anggaran dasar. Sementara persetujuan untuk penambahan modal tanpa HMETD diundur.


(drk/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!