Ini Alasan Sudetan Ciliwung Dibuat Terowongan Bawah Tanah

Jakarta -Proyek sudetan Sungai Ciliwung yang menghubungkan ke Kanal Banjir Timur (KBT) akan segera dimulai. Proyek ini berupa terowongan bawah tanah yang akan memotong di bawah Jl. Otista Raya, Jakarta Timur hingga tersambung ke KBT.

Apa alasan proyek senilai Rp 493 miliar tidak dibangun berbentuk kanal terbuka, melainkan terowongan?


"Kalau kanal terbuka lewat di mana, lahannya sudah mahal, kalau terowongan nggak perlu membebaskan banyak, hanya sedikit," kata Direktur Operasio PT Wijaya Karya Budi Harto saat ditemui di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Kamis (19/12/2013).


Proyek ini memang tak banyak mengambil lahan. Setidaknya untuk membangun proyek terowongan sepanjang 1,2 km dibutuhkan pembebasan lahan hanya seluas 1,4 hektar dengan total anggaran Rp 30 miliar.


"Tanah itu kita ada kerjasama dengan Pemda DKI, sedang berjalan," kata Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto.


PT Wijaya Karya dipercaya untuk menggarap proyek yang bertujuan mencegah banjir di Jakarta. Wika akan menggunakan teknologi pipe jacking, atau memasang pipa-pipa beton dengan menggunakan teknologi canggih dari Jepang, sehingga tidak akan terlalu menganggu lalu lintas termasuk Jl Otista.


"Mungkin nanti agak macet sedikit karena di tengah ada box kecil tempat keluar masuk material," kata Budi Harto.Next


(zul/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!