Buruh Minta Asuransi Gratis, Askes: Masak Iuran Rp 25.500/Bulan Nggak Bisa?

Jakarta -Para buruh berdemo di depan kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Perekonomian (Kemenko) di Jl. Wahidin Raya yang kebetulan lokasinya berseberangan.

Para buruh ini menuntut pemerintah membiayai sepenuhnya iuran jaminan kesehatan khususnya kepada mereka yang tidak mampu.


Apa tanggapan PT Askes (Persero) selaku perusahaan yang akan bertransformasi menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Januari 2014?


"Masa iuran Rp 25.500 per bulan nggak bisa? Ini kan untuk menumbuhkan kemandirian kesehatan, manfaatnya balik lagi ke kita," ujar Direktur Kepesertaan & Hubungan Antar Lembaga PT Askes Endang Tidarwati Wahyuningsih saat dihubungi detikFinance di Jakarta, Kamis (19/12/2013).


Dia menjelaskan, biaya yang ditarik untuk jaminan kesehatan masyarakat tak lain untuk kepentingan masyarakat itu sendiri. Malah, kata Endang, dengan penarikan iuran ini, masyarakat yang tidak mampu ikut terbantu melalui pekerja yang membayarkan iurannya setiap bulan.


"Kalau nggak ada iuran, biaya obat dari mana? Itu sebetulnya untuk kita-kita juga. Ini kan yang bayar untuk mereka yang bekerja dan mampu, kalau yang tidak mampu kan ada iurannya Rp 19.500 per bulan tapi ini kan dibayarkan pemerintah, nah yang mampu ini justru membantu yang tidak mampu," tegasnya.


Sebelumnya,Direktur Utama Askes Fachmi Idris menjelaskan, untuk penerima upah pegawai swasta, iuran yang disepakati sebesar 4% dibayarkan perusahaan, sementara pegawai hanya membayar 0,5% saja. Sedangkan PNS ditarik iuran 5% terdiri dari 3% dibayar oleh pemberi kerja dan 2% dibayar pegawai.Next


(drk/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!