Presiden Direktur Emirates, Tim Clark, menyatakan para pelaku industri penerbangan harus membahas ancaman potensial yang bisa muncul gara-gara terbang melewati negara konflik.
Ia juga meminta para pemerintah setempat bekerjasama dengan maskapai jika terdapat potensi konflik di negaranya maupun di regional.
"Komunitas penerbangan internasional harus segera merespons insiden ini sebagai satu kesatuan, karena hal ini tidak bisa diterima dan dibiarkan. Kami juga tidak bisa toleransi jika maskapai komersial jadi korban atas konflik antar negera," kata Clark kepada Reuters, Senin (21/7/2014).
Ia juga meminta International Air Transport Association (IATA) bisa segera menggelar konferensi internasional, demi merumuskan sikap maskapai dunia dalam menghadapi negara konflik yang sering menjadi rute penerbangan internasional.
Institusi yang bermarkas di Jenewa, Swiss, itu pekan lalu menyatakan masih bergantung kepada pemerintah dan biro penyedia lalu lintas udara untuk menentukan rute yang aman dilalui maskapai.
Namun, menurut Clark yang mengaku sangat kesal atas insiden penembakan pesawat hingga jatuh tersebut, meminta IATA berperan aktif bersama International Civil Aviation Organization dalam menanggapi masalah ini.Next
(ang/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!