Ini PR Sektor Perdagangan yang Harus Dibenahi Jokowi

Jakarta -Ada sejumlah pekerjaan rumah (PR) di bidang perdagangan yang harus segera dibenahi oleh Jokowi. Masalah terberat perdagangan di dalam negeri muncul soal pasokan pangan seperti daging, hingga ekspor.

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan di Kementerian Perdagangan banyak sekali yang urusan-urusan yang berhubungan dengan kepentingan petani, produsen dan konsumen.


"Ini prioritas Kementerian Perdagangan dalam penyediaan suplai. Bagaimana kita prioritaskan untuk menyelesaikan masalah peternakan," tutur Lutfi saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Jalan Ridwan Rais, Jakarta, Rabu (23/07/2014).


Terkait masalah peternakan, ada dua hal yang perlu diselesaikan pemerintah mendatang seperti pemenuhan pasokan daging sapi dan daging ayam. Soal pasokan daging sapi, Indonesia sampai saat ini masih bergantung pada impor dengan jumlah yang cukup besar.


"Seharusnya Kalau berdasarkan dari pakannya mestinya sapi itu lebih kompetitif daripada ayam. Karena sapi makannya bungkil sawit sedangkan ayam makannya jagung dan kita impor 4 juta ton jagung," katanya.


Menurut Lutfi pentingnya koordinasi antara Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian bagaimana sinergi dari hulu sampai hilir untuk mendapatkan kompetitif dalam penyedian pangan.


Misalnya soal pasokan daging ayam justru berlebihan. Saat ini, jumlah produksi ayam yang cukup besar di dalam negeri berdampak pada kerugian peternak.


"Ada beberapa policy yang ada di persimpangan jalan contohnya ayam. Kalau ayam tidak diselesaikan di Kementerian Perdagangan, tahun depan terjadi kebangkitan massal. Tetapi untuk menyelesaikan itu gempurannya cukup dahsyat yaitu inflasi. Kalau bangkrut massal kita ini impor semua," katanya.


Di bidang perdagangan internasional, salah satu perhatian besar pemerintah mendatang adalah meningkatkan nilai ekspor. Ekspor tidak saja diprioritaskan pada negara-negara maju tetapi juga mencari pasar lain.


"Ekspor keluar negeri juga penting terutama di pasar non tradisional itu sebenarnya adalah tugas penting perdagangan. Kalau pasar tradisional dan barang traditional itu hal yang biasa," katanya.


(wij/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!