Proses rekapitulasi suara sempat diwarnai aksi walk out dari kubu Prabowo-Hatta. Prabowo memberi pernyataan bahwa kubunya menarik diri dari proses penghitungan suara.
Namun rekapitulasi tetap berjalan. Akhirnya Jokowi-JK ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih oleh KPU.
Saat ini, beberapa kalangan mulai menyuarakan agar Jokowi-JK membentuk kabinet yang diisi orang-orang profesional dan ahli. Misalnya David Sumual, Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
"Seperti yang dijanjikan dalam kampanye, Jokowi akan membentuk pemerintahan yang ramping dan diisi oleh profesional di bidangnya. Janji ini dipegang oleh masyarakat, pelaku bisnis, dan kalangan internasional," kata David.
Menanggapi hal tersebut, JK pun angkat bicara. Soal kabinet, dia mengaku belum membicarakannya dengan Jokowi.
"Kita pasti menyusun orang-orang yang pintar dan bersih. Belum kita bicarakan, tapi awalnya Pak Jokowi dan teman-teman setuju lebih banyak profesional," kata JK ketika ditemui di kediamannya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (23/7/2014).
Meskipun kabinetnya nanti diisi para profesional, lanjut JK, bukan berarti tidak ada perwakilan dari partai politik. "Tidak berarti orang partai tidak profesional. Tidak ada pembatasan soal background, tapi ahli dan bersih," tuturnya.
Namun untuk sejumlah posisi menteri yang dinilai strategis, JK menilai akan menyerahkannya kepada yang betul-betul profesional dan independen. "Pos-pos yang bisa menimbulkan macam-macam masalah. Apalagi Menkeu, harus betul-betul independen. Kemudian BUMN," ungkapnya.
(hds/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
