PLN Tak Mau Senasib Indosat Ketika Melakukan Hedging

Jakarta -PT PLN (Persero) sampai saat ini belum berani untuk melakukan transaksi lindung nilai (hedging). Padahal, tahun lalu BUMN kelistrikan ini mengalami rugi kurs Rp 48 triliun.

"Kita belum berani hedging. Kita tidak ingin bernasib seperti Indosat yang hedging-nya dipermasalahkan karena dianggap merugikan negara. Jadi kami masih berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan kejaksaan," kata Kepala Divisi Keuangan Korporasi PLN Rawan Insani ditemui di Hotel Mandarin, Jakarta, Selasa (22/7/2014).


Diakui Rawan, tahun lalu PLN rugi Rp 48 triliun karena kurs yang melonjak dari Rp 10.500 per dolar AS menjadi melampaui Rp 12.000 per dolar AS.


"Secara uang rill tidak ada, ya memang nggak ada uangnya Rp 48 triliun itu. Tapi secara akuntansi kita tercatat rugi Rp 48 triliun," ungkapnya.


Rawan menambahkan, kalau akhir tahun lalu PLN melakukan hedging mungkin saat ini PLN sudah rugi kurs juga. "Sekarangkan kurs di bawah Rp 12.000 per dolar AS. Kerugian ini yang kami takutkan akan disangka merugikan negara padahal tidak," tutupnya.


(rrd/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!