IHSG Masih Bisa Kena Koreksi

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin jatuh 43 poin terkena aksi ambil untung. Indeks memang sudah naik tinggi sepanjang perdagangan pekan lalu.

Menutup perdagangan awal pekan, Senin (8/12/2012), IHSG terpangkas 43,980 poin (0,85%) ke level 5.144,014. Sementara Indeks LQ45 terkoreksi 9,499 poin (1,06%) ke level 884,278.


Wall Street mengalami koreksi tajam gara-gara aksi jual saham-saham energi. Harga minyak yang jatuh ke titik terendah dalam lima tahun jadi penyebabnya.


Pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat, Indeks Dow Jones jatuh 106,31 poin (0,59%) ke level 17.852,48, Indeks S&P 500 anjlok 15,06 poin (0,73%) ke level 2.060,31 dan Indeks Komposit Nasdaq ambruk 40,06 poin (0,84%) ke level 4.740,69.


Hari ini IHSG diperkirakan masih bisa terkena koreksi jika melihat sentimen yang beredar di pasar global dan regional. Aksi jual asing diprediksi masih akan terjadi.


Pergerakan bursa-bursa regional pagi hari ini:



  • Indeks Nikkei 225 melemah 67,40 poin (0,38%) ke level 17,868.24.

  • Indeks Straits Times menguat 19,44 poin (0,59%) ke level 3.317,28.




Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:

Bahana Securities

Pada perdagangan Senin (8/12) IHSG turun 44 poin (-0,85%) ke level 5.144,01 mengikuti melemahnya mata uang Rupiah di tengah pelemahan data ekonomi Indonesia.

Saham-saham yang menjadi pendorong bursa a.l. BBCA, TLKM, BBRI, BMRI dan UNVR di mana asing tercatat melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp 121,6 miliar dengan saham-saham yang banyak dijual asing a.l. BBRI, BBNI, SSIA, SSIA, dan ICBP.Next


(ang/ang)