"Di negara-negara ASEAN harga BBM-nya ditetapkan berdasarkan mekanisme pasar, ketika harga minyak dunia naik, harga BBM di SPBU-nya otomatis berubah bisa naik-turun," ungkap Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang, kepada detikFinance, Senin (30/3/2015).
Bambang mengatakan meski harga BBM-nya ditetapkan berdasarkan mekanisme pasar, tidak selalu setiap hari harga BBM di SPBU berganti.
"Tidak tiap hari juga, cuma periodenya lebih pendek tergantung besar atau kecilnya kenaikan atau turun harga minyak internasional. Tapi di Indonesia setiap bulan sekali atau kalau naik-turunnya harga minyak signifikan bisa dilakukan tiap dua minggu," katanya.
Saat ini kata Bambang, harga BBM di Indonesia dibandingkan negara-negara di ASEAN, masih cukup murah.
"Memang Malaysia dan Brunei harga BBM-nya lebih murah daripada kita. Tapi Kamboja, Vietnam, Laos jauh lebih mahal hingga Rp 17.000/liter," tutup Bambang.
Berdasarkan data PT Pertamina, berikut harga BBM di beberapa negara, Februari 2015:
- Kamboja, harga gasoline (premium) Rp 17.254/liter, sedangkan gasoil (solar) Rp 15.937/liter
- Laos, harga gasoline Rp 16.727/liter, sedangkan gasoil Rp 14.752/liter
- China, harga gasoline Rp 14.225/liter, sedangkan gasoil Rp 12.644/liter
- Thailand, harga gasoline Rp 14.093/liter, sedangkan gasoil Rp 10.800/liter
- India, harga gasoline Rp 13.698/liter, sedangkan gasoil Rp 11.327/liter
- Filipina, harga gasoline Rp 12.644/liter, sedangkan gasoil Rp 8.825/liter
- Vietnam, harga gasoline Rp 11.195/liter, sedangkan gasoil Rp 9.747/liter
- Malaysia, harga gasoline Rp 6.849/liter, sedangkan gasoil Rp 6.981/liter
- Indonesia, harga gasoline Rp 6.800/liter, sedangkan gasoil Rp 6.400/liter (sebelum pemerintah menaikkan jadi Rp 7.300/liter untuk premium dan Rp 6.900/liter untuk solar)
(rrd/hen)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com