Jaya Agra Wattie Incar 30 Hektar Lahan di Sulteng

Jakarta - Emiten perkebunan, PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA) tengah mengincar lahan seluas 30 hektar di wilayah Sulawesi Tengah. Perseroan telah menyiapkan investasi sebesar Rp 50 miliar untuk mengakuisisi lahan tersebut. Nantinya, luas lahan itu akan ditanam karet dan sawit yang menjadi fokus inti bisnis perseroan.

"Akuisisi lahan yang di Kalimantan Selatan tidak jadi. Kita tetap mencari lahan tapi di Sulawesi, sekarang sedang dalam proses. Kita sangat hati-hati dan memperhatikan mengenai izin atau pemilik lahan," kata Direktur Keuangan JAWA Bambang S. Ibrahim usai acara public expose perseroan, di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Senin (3/6/2013).


Dia menyebutkan, besaran investasi untuk akusisi lahan tersebut diambil dari dana belanja modal perseroan atau Capital Expenditure (Capex) tahun ini sebesar Rp 570 miliar. Capex itu berasal dari internal kas perseroan, hasil dana IPO, dan pinjaman perbankan.


Dia menjelaskan, awalnya perseroan telah mengincar lahan seluas 13 hektar di wilayah Kalimantan Selatan, dan 17 hektar di Sulawesi Tengah. Namun, karena kondisi lahan di Kalsel tidak sesuai dengan yang ditargetkan maka akuisisi dialihkan semuanya ke wilayah Sulteng seluas 30 hektar.


"Nilainya berapa pun sepanjang harganya feasible dan lokasinya baik akan kita ambil. Yang Kalsel itu setelah kita tinjau lokasinya ada beberapa lokasi yang tidak baik, curam dan ketinggian lebih dari 300 meter dan ada lahan gambutnya jadi kita nggak jadi akuisisi lahan tersebut," terangnya.


Saat ini, Bambang menyebutkan, total lahan milik perseroan sebesar 75 ribu hektar, dari besaran lahan itu, perseroan masih punya land bank sebesar 30 hektar.


Perseroan menargetkan bisa punya lahan tertanam sebesar 80 ribu hektar hingga 8 tahun ke depan. Saat ini, perseroan baru punya 13 ribu hektar lahan karet dan 23 ribu hektar lahan sawit.


"Kita akan tambah dengan akuisisi 30 hektar ini. Targetnya bisa selesai tahun ini," kata Bambang.


(dru/dru)