Chatib Basri Pede Aturan 'Mobil Murah' Mampu Kurangi Beban Subsidi BBM

Jakarta - Menteri Keuangan Chatib Basri menilai aturan mengenai Low Cost and Green Car (LCGC) dapat memberikan efek positif, baik bagi perekonomian tanah air, maupun perkembangan teknologi transportasi dan energi masa depan.

Chatib menyatakan dengan adanya produksi mobil murah ini akan meningkatkan investasi dan penggunaannya mampu mengurangi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) karena hemat energi.


"Harapannya dengan itu satu sisi mobil yang untuk green car, harganya bisa lebih murah, kemudian investasinya mengalami kelonjakan, di sisi lain dari sisi besaran subsidi yang dikeluarkan untuk BBM juga banyak bisa terbantu. Tapi dengan low cost green car ini tentu ini semacam penggunakan energi yang efisien, saya pikir ini sesuatu yang baik," ujar Chatib di kantornya, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Jumat (7/6/2013).


Chatib yakin izin produksi LGCG ini bisa menarik investasi para produsen mobil sehingga pada tahun mendatang, nilai investasi dari sektor ini dapat menggenjot pertumbuhan ekonomi.


"Sebetulnya itu company di perusahaan-perusahaan otomotif sudah mempersiapkan sejak lama, kalau itu itu dijalankan mungkin mereka baru bisa menjalankan di tahun 2014," tegasnya.


Chatib meminta agar masyarakat tidak menilai kebijakan ini ke sisi negatif dimana dampaknya dapat menambah kemacetan dan meningkatkan kebutuhan BBM jika terjadi migrasi dari pengendara motor ke mobil ini. Namun, lanjutnya, dampak kebijakan LGCG harus dilihat dalam beberapa tahun mendatang.


"Kalau kita tidak mau beranjak menjadi energi yang lebih efisien kita akan tetap bertahan terus dengan kondisi seperti ini dan ini di mana-mana sudah menuju kepada hybrid. Kalau saya melihatnya memang di dalam hal-hal yang berkaitan dengan renewble energy, energy efisiensi itu memang perlu dilakukan," tandasnya.


(nia/dru)