First Asia: IHSG Lanjut Koreksi

Jakarta - IHSG perdagangan Rabu (5/6) ditutup terkoreksi 20 poin (0,4%) di 5001,221 setelah sempat anjlok 50 poin. Tekanan jual masih didominasi aksi jual bersih investor asing yang mencapai Rp.614,97 miliar. Dalam tiga hari perdagangan terakhir, aksi keluar asing dari pasar saham telah mencapai Rp.3,28 triliun (net selling). Sejumlah fund asing tampaknya melakukan rebalacing aset setelah sepanjang tahun ini hingga Mei lalu IHSG telah menguat hingga 17,42%. Harga saham sektoral yang relatif tinggi terutama di sektor properti, perbankan dan barang konsumsi, cenderung dilepas menyusul meningkatnya tekanan inflasi tahun ini.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diproyeksikan melemah hanya 6,2%-6,3% dari proyeksi awal 6,8% tahun ini turut memicu terjadinya penyesuaian. Sedangkan angka inflasi diperkirakan berpeluang melonjak di atas 7% pasca kenaikan harga BBM akhir Juni ini. Secara technical posisi IHSG saat ini telah berada di bawah MA-50, membuat pelaku pasar sedikit khawatir mengenai kelanjutan tren bullish. Sementara tadi malam Wall Street berhasil rebound setelah bergerak volatil. Indeks DJIA dan S&P masing-masing ditutup menguat 0,53% dan 0,85% di 15040,62 dan 1622,56. Pelaku pasar tengah menanti angka pengangguran AS yang dirilis akhir pekan ini dimana diperkirakan angka kesempatan kerja akan bertambah 167 ribu dibandingkan bulan sebelumnya 165 ribu. Tingkat pengangguran AS Mei diperkirakan tetap 7,5%.


Pada perdagangan akhir pekan ini, pergerakan IHSG diperkirakan masih akan berfluktuasi dalam rentang sekitar 30-50 poin dengan kecenderung masih akan melanjutkan koreksi. IHSG akan bergerak dengan support di 4970 dan resisten di 5050.


IHSG : S1 4970 S2 4950 R1 5050 R2 5070


Saham Pilihan


PTBA 12300-13400 TB, SL 11900


BRAU 176-197 TB, SL 174


BDMN 5750-6150 Buy, SL 5600


SMRA 2550-2825 TB, SL 2500


LSIP 1900-2000, TB, SL 1820


PGAS 5550-5800 TB, SL 5450


GIAA 530-570 TB, SL 510


(dru/dru)