Marak Tekanan Jual, Wall Street Kena Koreksi

New York - Indeks saham di bursa Wall Street jatuh lebih dari satu persen melanjutkan aksi jual yang sudah terjadi sebelumnya. Investor khawatir The Federal Reserve mencabut program stimulusnya di tengah situasi ekonomi yang belum kondusif.

Aksi jual sangat ramai terjadi, hanya dua sektor di Indeks S&P yang turun kurang dari satu persen. Saham-saham yang terkoreksi skala 4 banding 1 di New York Stock Exchange.


Menurut para analis, aksi jual ini merupakan pertanda berakhirnya reli tujuh bulan yang sudah terjadi di bursa Paman Sam. Indeks S&P 500 sudah jatuh 3,6% sejak menyentuh posisi tertingginya di 21 Mei mendatang.


"Saya rasa pasar sudah mencapai titik di mana tidak ada lagi berita bagus, dan kekhawatiran akan aksi The Fed pun semakin tinggi," kata Fred Dickson, kepala strategi pasar dari D.A. Davidson & Co. di Lake Oswego, Oregon dikutip dari Reuters, Kamis (6/6/2013).


Pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat, Indeks Dow Jones anjlok 216,95 poin (1,43%) ke level 14.960,59. Indeks Standard & Poor's 500 Index jatuh 22,48 poin (1,38%) ke level 1,608.90. Sedangkan Indeks Komposit Nasdaq amblas 43,78 poin (1,27) ke level 3,401.48.


(ang/ang)