Menteri Perindustrian, MS Hidayat mengatakan, selain mengantisipasi meluapnya arus barang di Pelabuhan Tanjung Priok, dibangunnya pelabuhan ini pun didorong oleh rencana pengusaha Jepang membuka kawasan industri sekitar 3000 hektar di daerah Karawang, yang mensyaratkan dibangunnya pelabuhan di kawasan tersebut.
"Saya mengantar chairman dari Toyota ke Presiden, katanya mau bawa 40 grup pengusaha. Tapi katanya boleh nggak saya (arus barangnya) masuk tidak lewat Jakarta, tapi di sekitar itu," kata Hidayat di sela acara Deklarasi dan Seminar Forum Ekonomi Jawa Barat, di Ballroom Trans Luxury Hotel, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (8/6/2013).
Setelah itu, lanjut Hidayat, pemerintah pusat berkoordinasi dengan pemerintah provinsi Jawa Barat. "Makanya dengan Gubernur Jabar kita ngomongin itu" lanjutnya.
Pertimbangan lain, dengan dibukanya kawasan industri baru, dan semua arus barang melalui satu titik pelabuhan saja, pelabuhan Tanjung Priok pun semakin penuh, kendaran yang menuju pelabuhan tersebut akan semakin meluap.
"Yang menjadi persoalan terutama di Cikampek Karawang, kalau semua kawasan itu dibangun yang baru, kalau semua masuknya ke (Tanjung) Priok, traffic jam, dan apakah memadai pelabuhannya," katanya.
Proyek ini pun masuk ke dalam proyek Metropolitan Priority Area (MPA). Proyek flagship MPA antara lain MRT Cikarang-Balaraja, Pelabuhan Cilamay, Perluasan Bandara Soetta, dan saluran limbah.
(zul/ang)
