Miris, Produk-produk Kerajinan Indonesia Dipatenkan Jepang

Jakarta - Produk-produk kerajinan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia sudah biasa tembus pasar ekspor. Namun di balik keberhasilan itu, produk kerajinan Indonesia kerap dipatenkan negara lain.

Ketua Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Banten, Hafidah mengatakan, produk-produk kerajinan tangan miliknya sudah masuk pasar Jepang dan Australia. Sayangnya, barang-barang tersebut belum memiliki hak paten sehingga pihaknya hanya menjadi distributor tanpa punya hak paten atas barang-barangnya.


"Produk-produk kita kan dipatenkan Jepang. Ini barang-barang saya juga dipatenkan Jepang jadi kita hanya distributor, nggak bisa dipatenkan. Masih proses untuk dipatenkan. Bayar hak paten mahal, itu kelemahan di Indonesia. Kalau di Jepang gampang hak paten," kata Hafidah kepada detikFinance, di acara Interior & Craft Kerajinan Unggulan Nusantara ICRA 2013, di JCC Senayan, Jumat (7/6/2013).


Dia mengatakan, pihaknya bersama 30 ibu rumah tangga di daerah Serang, Banten aktif memproduksi produk-produk kerajinan tangan seperti tempat tissue, celengan, toples, tatakan gelas, tutup dispenser, taplak meja, tempat mukena, sarung bantal, tutup galon, dan tutup piano. Semuanya itu diproduksi melalui kerajinan tangan seperti rajutan dan kreasi flanel.


"Semuanya handycraft. Ini wilayah binaan Serang, Banten. Kita perlu meningkatkan SDM, bisnis juga tapi sosial juga. Ibu rumah tangga yang nggak punya skill, dikasih pelatihan, kita bimbing untuk bisa menghasilkan produk-produk ini," ujarnya.


Melalui bisnis kerajinan tangannya ini, Hafidah mampu meraih omzet Rp 8 juta per bulan. Namun, jika pasar ekspornya bisa tembus, omzetnya bisa sampai Rp 20 juta per bulan.


Produk-produk milik Hafidah ini dibanderol mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 1,75 juta.


"Ini masih bertahap yang penting memberdayakan SDM. Omzet bisa Rp 20 juta kalau ekspor, sayang SDM kurang, jadi nggak semua pesanan bisa dipegang. Pasar ekspor kita ke Jepang dan Australia. Bisa dipesan untuk warna dan motif, pemasaran kita selain pameran bisa online juga," kata dia.


Pameran ICRA 2013 diselenggarakan mulai 6-9 Juni 2013 di JCC Senayan.


(hen/hen)