Gita Wirjawan: Harga Jengkol Sudah Mulai Turun

Jakarta - Sedapnya jengkol belakangan berbanding terbalik dengan harga yang kian melambung. Namun, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengklaim harga jengkol sudah bergerak turun.

"Dari pemantauan di beberapa pasar tradisional, harga jengkol sudah mulai turun. Di Pasar tradisional Daya misalnya, harga Jengkol dijual dengan Rp 30 ribu per kilogram," tutur Gita seperti dikutip detikFinance dalam siaran persnya, Jumat (7/6/2013).


Pastinya, tegas Gita, untuk menjamin kestabilan harga dan ketersediaan barang jelang Ramadan dan Idul Fitri, pihak Kemendag setiap hari melakukan pemantauan harga termasuk pasar tradisional.


Selain itu, sambung Gita, pihaknya menjalin komunikasi dengan otoritas pelabuhan agar memprioritaskan bongkar muat barang kebutuhan pokok.


"Kalau ketersediaan cukup, stok banyak maka pedagang akan sulit berspekulasi," katanya.


Meski demikian, jika terdapat komoditi yang melonjak drastis nantinya, Kemendag pun sudah harus siap melakukan operasi pasar dan pasar murah setelah berkoordinasi dengan distributor.


Pada kesempatan yang sama, Gita menjelaskan stok sembako untuk konsumsi masyarakat jelang bulan puasa atau Ramadan dipastikan aman.


"Kami menjamin untuk ketahanan beras atau stok bahan pokok lainnya yang ada di Bulog bagi kebutuhan masyarakat di bulan ramadhan dan lebaran aman," kata Gita.


Dijelaskan Gita, masyarakat tidak perlu khawatir kekurangan stok meskipun pola konsumsi cenderung meningkat di bulan suci umat Islam tersebut. Untuk mengantisipasi kenaikan harga akibat pembatasan kuota impor, pihaknya akan terus melakukan pengawasan proses distribusi mulai dari distributor hingga ke konsumen.


"Tim kami terus melakukan pemantauan harga bahan pokok baik di pasar tradisional maupun pasar modern. Ini juga kami lakukan untuk mengantisipasi agar rencana kenaikan BBM dalam waktu dekat tidak akan mempengaruhi kenaikan bahan pokok," ujar Gita.


(dru/ang)