Minta 'Balsem' Disetujui DPR, Jero: Masak Mau Menolong Rakyat Tak Setuju

Jakarta - Pemerintah meminta DPR menyetujui anggaran bantuan langsung sementara masyarakat (Balsem) Rp 11,6 triliun. Dana sebesar itu akan dibagikan Rp 150 ribu/bulan selama 5 bulan, kepada 15,5 juta keluarga miskin sebagai kompensasi kenaikan harga BBM subsidi.

Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan kartu sakti untuk pencairan 'Balsem' ini. "Jangan ditolak, harus disetujui. Masak mau menolong rakyat tidak setuju. Semua sudah final, kartu sudah siap, jangan ubah lagi, nanti lama. Saya ajak teman di DPR kawal bersama-sama," tutur Jero usai bertemu Presiden SBY di Istana Negara, Jakarta, Selasa (4/6/2013).


Dikatakan Jero, seharusnya tidak ada partai yang menolak memproteksi rakyat miskin, seperti lewat 'Balsem' ini. Menurutnya, partai manapun pasti kasihan dengan rakyat miskin.


Terkait kenaikan harga BBM, yakni premium menjadi Rp 6.500/liter dan solar jadi Rp 5.500/liter, Jero mengatakan kebijakan tersebut dilakukan untuk menyelamatkan ekonomi Indonesia.


"Kalau subsidi dibiarkan begitu tinggi akan bahaya sekali. Mari kita kawal bersama-sama, ajak masyarakat mengerti. Kenaikan harga BBM ini dalam rangka jangka panjang ekonomi kita. Pemerintah memproteksi masyarakat yang kurang mampu," jelas Jero.


Seperti diketahui, pemerintah baru akan menaikkan harga BBM subsidi setelah RAPBN Perubahan (RAPBN-P) 2013 disahkan oleh DPR yang isinya terdapat kompensasi kenaikan harga BBM untuk rakyat miskin, salah satunya adalah 'Balsem' tersebut.


(dnl/hen)