Cadangan Minyak Menipis, Tak Masalah Asal RI Punya Uang

Jakarta - Cadangan minyak Indonesia saat ini makin menipis, atau terisa 3,7 miliar barel dan akan habis dalam 11 tahun lagi. Kondisi ini tidak masalah apabila Indonesia mempunyai uang untuk membeli minyak impor.

"Benar cadangan minyak kita yang tersisa cuma segitu, akan habis 11 tahunan lagi tergantung produksi minyak kita. Asal kita punya uang untuk beli energinya bisa tetap aman sih, cuma pertanyaannya kita punya uang?" ucap Komaidi kepada detikFinance, Senin (15/7/2013).


Komaidi mengungkapkan, Singapura dan Jepang yang tidak punya cadangan energi ternyata terbukti bisa bertahan. Bahkan stok BBM di Jepang jauh lebih banyak daripada Indonesia, Jepang punya stok 3-6 bulan, Indonesia cuma punya 20-24 hari.


"Masalahnya hanya saja keuangan kita tidak sekuat Jepang dan Singapura yang tak punya cadangan energi, tapi punya uang terbukti ketahanan energinya jauh lebih tahan," katanya.


Salah satu cara Indonesia, kata Komaidi, hanya menambah cadangan minyak, caranya mencari dan mengebor mencari minyak.


"Jadi harusnya memang cadangan yang kita tingkatkan dengan cara mengebor minyak, tapi tidak mudah butuh uang banyak sementara iklim investasi hulu Migas kita saat ini dihadapkan pada masalah yang rumit," tandasnya.


Seperti diakui Pertamina, impor minyak Indonesia mencapai 80% dari total kebutuhan BBM per harinya mencapai 1,4 juta kiloliter (KL), dan Pertamina membutuhkan US$ 150 juta per harinya untuk impor, mendapatkan dolar ini Pertamina mendapatkan dari 3 bank yakni Bank Mandiri, BNI, dan BRI.


(rrd/dnl)