Bukan Pencitraan, Ini Alasan Bos SKK Migas Mudik Pakai Kereta Api

Jakarta - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini mudik Lebaran pakai kereta api ekonomi. Banyak orang menilai pencitraan, tapi ia menampik.

"Ini bukan pencitraan, tiap tahun saya memang selalu mudik dan balik lagi pakai kereta api, bahkan kemarin saya 4 kali naik kereta, pertama Jakarta-Tasikmalaya, Tasik-Bandung, Bandung-Tasik, kemudian Tasik-Jakarta," ucap Rudi ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Selasa (13/8/2013).


Menurut Rudi, pemilihan mudik dan balik lebaran menggunakan kereta api ekonomi merupakan pilihan yang sangat tepat dan sangat dianjurkan.


"Tiketnya hanya Rp 160.000 per orang atau Rp 260.000 untuk yang kelas eksekutif, dan hanya memakan waktu 2,5 jam saja," ujarnya.


Kata Rudi, itu tiket kereta sampai tujuan Solo, jadi jika warga Jakarta mudik ke Solo memilih gunakan mobil atau pesawat itu pilihan kurang tepat.


"Kalau naik mobil harus macet-macetan 7-8 jam lebih, panas pantat, naik pesawat mahal, mending naik kereta api murah, dan baik kelas ekonomi maupun eksekutif semuanya ber- AC, masuk ke stasiun sudah tidak ada lagi PKL, asongan dan lainnya, jadi lebih rapi, lebih bersih bahkan sampai ke stasiun kecil di Tasikmalaya bersih dari pedagang asongan di dalam stasiun," ujarnya lagi.


Kenapa naik kereta api, itu kan jatah orang miskin karena naik kereta api kelas ekonomi?


"Pertama saya datang ke stasiun pada hari yang sama, dan masih ada tersedia kursi bahkan untuk empat orang, dan tidak semuanya naik kereta ekonomi, ada juga yang kelas bisnis dan eksekutif, ini memang trik bagi yang cari tiket kereta, PT KAI tidak akan jual tiket kereta mudik sekaligus, sebulan sebelum lebaran dibuka, seminggu sebelum lebaran ada buka tiket lagi, sehari ada lagi," tandasnya.


(rrd/ang)