Minta Tambahan Pegawai Baru, Ditjen Pajak Ingin Kejar Orang Kaya

Jakarta - Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak meminta tambahan ribuan pegawai baru. Banyak wajib pajak yang harus dikejar. Ditjen Pajak juga akan menarik pegawai yang dispesialisasikan mengejar wajib pajak oirang pribadi, terutama orang kaya dan menengah.

"Jadi saya dorong kalau bisa penerimaan pegawai itu bs lebih cepat Nah kita sudah ketemu dengan Menteri PAN, supaya rekrutmen bisa dipercepat sehingga ada waktu training mereka dan bisa dipakai di 2014. Saya akan menspesialisasikan mereka ke orang pribadi. Terutama orang kaya dan menengah," kata Dirjen Pajak Fuad Rahmany di kantornya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (16/8/2013).


Tahun depan, penerimaan perpajakan direncanakan mencapai Rp 1.310,2 triliun, naik 14,1% dari targetnya dalam APBN-P tahun 2013 sebesar Rp 1.148,4 triliun. Sebagian besar target ini harus dipungut Ditjen Pajak, sementara sisanya dari Ditjen Bea Cukai.


Fuad mengatakan. untuk mencapai target terssebut, pihaknya harus kerja lebih keras lagi. Salah satunya, database para wajib pajak harus diperbaiki menjadi lebih baik lagi. Selain itu, kapasitas SDM, kantor pajak, dan IT juga harus diperbaiki untuk mencapai target penerimaan tersebut.


"Tapi kami tetap optimistis karena mudah-mudahan peningkatan kapasitas ini bisa didukung, termasuk dari Menteri PAN. Kami belanja modal tidak terlalu besar butuhnya, lebih banyak untuk belanja barang dan pegawai. Karena di pajak ini pegawai dengan kantor harus ditambah," kata Fuad.


Kemudian, Fuad juga mengatakan, pihaknya akan menutup kecurangan PPN lewat faktur pajak fiktif. Administrasi PPN akan dibenahi sehingga kerugian penerimaan pajak bisa ditekan.


Tantangan lain yang akan dihadapi Ditjen Pajak untuk mengejar penerimaan tahun depan adalah menurunnya kinerja ekspor.


"Ekspor kita memang lemah sekali di 2013 ini, sehingga kita tidak berani pasang target terlalu tinggi untuk 2014 ini. Karena kita belum yakin bisa pulih di 2014 kembali ke 2011. Saya memang tidak bisa optimis di PPh non migas. Tapi kan ada potensi di sektor menengah, bukan kecil," papar Fuad.


Kemudian, mulai September tahun ini, Ditjen Pajak juga akan mulai mengejar pajak-pajak perusahaan properti di tengah naik tingginya harga properti saat ini.


"Periksa properti akan dipercepat mulai September more or less satu bulanan, supaya cepat selesai dan bisa segera dinikmati penerimaannya," ujar Fuad.


(dnl/dnl)