Bandara Heathrow London Jadi Contoh Penanganan Kepadatan Bandara di RI

Jakarta - Pemerintah akan meniru sistem Bandara Heathrow di London, Inggris untuk mengantisipasi kepadatan bandara di Tanah Air. Selama ini Bandara Heathrow juga mengalami kepadatan lalu lintas udara yang tinggi.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Herry Bhakti mencontohkan kondisi bandara Soekarno-Hatta bisa disandingkan dengan Bandara Heathrow. Bedanya, di Bandara Heatrow bisa menerbangkan dan mendaratkan 100 pesawat terbang dalam kurun waktu 1 jam dengan 2 landasan (runway).


Sementara itu, arus penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta mencapai 60 penerbangan per jam, rencananya akan ditingkatkan menjadi 72 penerbangan per jam.

"Kita tingkatkan lebih efisien lagi, di Heathrow London, kondisinya sama kaya Soekarno-Hatta. Melihat sistem di sana, 100 flight per jam dua runway," kata kata Herry dalam acara Presbackground bertemakan Moratorium Pemberian Izin Operasi Perusahaan Penerbangan Baru di Hotel Millenium, Jakarta, Jumat (11/10/2013).


Herry mengatakan, pemerintah berencana untuk mengadopsi sistem Air Traffic Flow Management yang diberlakukan di Bandara Heathrow agar bisa diaplikasikan di Bandara Soekarno-Hatta. Sehingga, kepadatan di bandara tersebut bisa dikurangi.


"Kita cek ke sana, kita pelajari ke sana ada Air Traffic Flow Management, disiplin air line sendiri, berangkat pulang dikontrol, kita gabungkan dengan sistem itu, kalau sistem itu ada lebih efisien lagi," ungkapnya.


Ia menambahkan semua pemangku kepentingan tidak bisa saling lempar tanggung jawab terkait adanya kepadatan di bandara seperti yang terjadi di Soekarno-Hatta


"Ini macet siapa tanggung jawab, balik lagi tanggung jawab sisi apanya? Kepadatan tergantung pertumbuhan, ini adalah suatu tantangan kita, navigasi orang navigasi, sisi kesiapan bandara pihak bandara tanggung jawab, regulator berfungsi pengisi aturan, makanya kita harus koordinasikan bersama-sama, jadi ada tugas dan fungsi masing-masing," tutupnya.


(zul/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!