DPR akan Panggil 4 Menteri Soal RI Rajin Impor Pangan

Jakarta - Komisi IV DPR-RI akan memanggil 4 menteri ekonomi terkait ketergantungan Indonesia terhadap impor pangan. Empat menteri tersebut dianggap paling bertanggungjawab soal pangan impor.

"Kita berencana untuk memanggil menteri perdagangan, menteri pertanian, menteri kelautan dan perikanan, dan menteri perindustrian," ungkap anggota komisi IV DPR dari Fraksi Golkar Siswono Yudo Husodo saat ditemui di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Rabu (9/10/2013).


Khusus untuk Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Komisi IV mendesak dan meminta klarifikasi adanya pabrik kecap di Medan, Sumatera Utara yang mendapatkan izin impor bawang putih selama 10 tahun. Sedangkan untuk Menteri Perindustrian MS Hidayat, DPR meminta klarifikasi soal rembesan gula rafinasi impor di pasar tradisional.


"Khusus Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian ini adalah bagaimana sebuah perusahaan kecap di Medan diberikan jumlah alokasi impor yang cukup besar. Kemudian saya lihat, gula jenis raw sugar itu banyak digunakan di pinggiran jalan warung di Bekasi dan Semarang, karena harganya murah padahal gula rafinasi itu mengandung sulfur dan itu berbahaya bagi kesehatan," katanya.


Sementara itu, untuk Menteri Pertanian Suswono akan ditanya soal rendahnya produksi produk pangan seperti bawang merah, cabai rawit sehingga mau tidak mau keran impor harus dibuka. Sedangkan untuk Menterian Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo akan ditanya soal merembesnya ikan kembung khusus industri di pasar becek.


"Kita juga temui volume impor bawang merah berlebihan dan harga bawang merah lokal itu jatuh di tempat produksinya yaitu Brebes ini juga kita akan tanyakan mengapa bawang merah impor bisa merembes ke Brebes. Ikan kembung (impor) juga yang untuk industri tetapi kok ada di pasar," cetusnya.


(wij/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!