Musim Kemarau, Harga Jeruk Limau Melonjak 300%

Jakarta - Musim kemarau telah berdampak pada tingginya harga jual beberapa komoditas sayuran mayur di pasar tradisonal di Jakarta. Salah satu sayuran yang mengalami peningkatan harga yang cukup tajam adalah jeruk limau.

Harga jeruk limau mengalami kenaikan harga hingga 300% atau empat kali lipat dalam kurun waktu 10 hari.


"Sekarang harga limau Rp 60.000/kg atau harganya naik sejak 10 hari terakhir. Sebelumnya harga jual hanya berkisar antara Rp 14.000-15.000/kg. Karena memang barangnya kosong," ungkap Legiem, salah satu penjual sayuran di Pasar Palmerah Jakarta saat ditemui detikFinance di lokasi, Jumat (11/10/2013).


Menurut Legiem, pasokan limau saat memang cukup tersendat. Setiap hari, biasanya ia dapat menjual 8 Kg limau. Untuk saat ini hanya 3-4 Kg saja. Hal ini karena ketiadaan pasokan yang disebabkan kekeringan di beberapa sentra produksi jeruk limau.


"Alasannya nggak ada barang ini dari kampung Bogor dan Parung lahannya kering dan pasokan memang kosong. Pendapatan turun 50%," imbuhnya.


Dampak kemarau juga berpengaruh terhadap harga jual cabai rawit merah dan keriting. Harga kedua komoditas sayuran itu kini sudah menembus lebih dari Rp 40.000/Kg.


Berikut ini daftar harga sayuran mayur yang dihimpun dari Pasar Palmerah, Jakarta Barat.



  • Cabai rawit merah Rp 45.000/kg normalnya Rp 20.000/kg

  • Cabai keriting Rp 42.000/kg, normalnya Rp 18.000/kg

  • Tomat normal Rp 6.000/kg

  • Bawang merah Rp 25.000/kg, normalnya Rp 23.000/kg

  • Bawang putih normal Rp 15.000/kg

  • Kol normal Rp 6.000/kg

  • Kembang kol normal Rp 15.000/kg

  • Sawi normal Rp 6.000/kg

  • Jengkol normal Rp 15.000/kg

  • Kacang panjang normal Rp 12.000/kg

  • Seladah normal Rp 10.000/kg

  • Jagung normal Rp 5.000/kg


(wij/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!