Chatib Basri Sebut Ekonomi RI Jangan Cuma Jual Sumber Daya Alam

Nusa Dua -Indonesia sekarang sudah masuk dalam negara dengan kelas penghasilan menengah di dunia. Ini merupakan periode perubahan, dari negara berkembang, melesat menjadi negara maju.

Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan ini merupakan area yang cukup rawan. Banyak negara yang terjebak dan sulit untuk maju. Indonesia pun harusnya bisa keluar dari area tersebut.


"Indonesia harus dapat segera keluar dari middle-income trap," ungkap Chatib dalam seminar Internasional di Hotel Hyatt, Nusa Dua, Bali, Kamis (12/12/2013)


Ia menuturkan, sumber daya alam yang melimpah merupakan salah satu faktor yang membawa masyarakat Indonesia pada kelas pendapatan menengah. Negara-negara di dunia bahkan mengakui hal itu. "Indonesia memliki sumber daya alam yang banyak, dan itu diakui oleh semua orang di dunia," sebutnya.


Namun, bila hanya mengandalkan sumber daya alam, penghasilan masyarakat hanya akan tertahan di kelas menengah. Untuk itu diperlukan sebuah inovasi dan teknologi yang dapat memberikan nilai tambah dari sumber daya yang ada.


"Tapi itu tidak bisa dibiarkan tanpa Inovasi dan teknologi yang dapat membuat bahan mentah itu menjadi nilai tambah," ujarnya.


Selain itu, sumber daya manusia (SDM) juga harus ditingkatkan. SDM yang ada harus dapat mengendalikan teknologi dalam pengolahan SDA. Tujuannya agar negara ini tidak bergantung lagi pada buruh murah.


"Indonesia tidak bisa bergantung lagi pada buruh murah. Untuk itu perlu peningkatan kapasitas," ujar Chatib.


Saat ini pemerintah tengah menyelesaikan persoalan ekonomi makro yang dilanda gejolak. Terutama dalam penanganan isu pengurangan stimulus (tappering off) oleh Bank Sentral AS The Fed. Kemudian juga dalam perbaikan defisit transaksi berjalan.


"Dua pilihan menyelesaikan ini adalah dengan menaikan BI rate atau menaikkan defisit fiskal. Tapi kita tidak bisa menurunkan pertumbuhan ekonomi terlalu dalam karena akan menambah pengangguran. Makanya kita lakukan structural reform," paparnya.


(mkl/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!