Kata Penjual, Tahun Depan Harga Emas Bakal Kinclong

Jakarta -Tahun ini harga emas mengalami penurunan rata-rata 13%. Di pasar komoditas New York, harga emas diperdagangkan turun lebih dari 6% pada harga US$ 1.410/troy ounce yang merupakan level terendah sejak Februari 2011.

Penurunan harga emas di level internasional berdampak juga pada harga emas dalam negeri. Harga Logam Mulia milik Aneka Tambang (Antam) yang merupakan barometer harga emas di pasar domestik juga menurun tajam.


Di dalam negeri, harga emas sangat bergantung pada harga internasional, serta nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Meski begitu, penjual emas optimistis harga di tahun depan akan kinclong.


Akan tetapi berdasarkan trendnya, penjual emas masih optimis harga emas akan kembali naik di tahun mendatang.


"Tentunya kita bicara soal kondisi perekonomian. Kita lihat sepanjang tahun 2013 nilai tukar rupiah turun 20%, sedangkan emas secara kumulatif turun 7%. Tetapi tahun depan saya meyakini harga emas akan cerah, kalaupun drop itu kecil," ungkap Operation Manager Pegasus Bullion Hong Kong Max Tan kepada media di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Sabtu (14/12/2013).


Salah satu yang memicu turunnya harga emas tahun ini, menurut Max adalah melambatnya perekonomian China. Perlu diketauhi China dan India adalah dua negara yang menguasai 61% transaksi fisik emas di dunia.


Selain hal di atas, penyebab lain turunnya harga emas karena membaiknya perekonomian AS, sehingga banyak Investor banyak melakukan aksi jual emas secara besar-besaran, yang kemudian menanamkan modalnya pada pasar saham yang diprediksi akan memberikan keuntungan yang lebih besar daripada berinvestasi di emas.


Terakhir, harga emas juga telah mencapai angka tertinggi serta telah mencapai titik jenuh sehingga untuk sementara waktu mengalami penurunan.


"Kondisi harga dolar sekarang cukup tinggi sedangkan nilai rupiah terus melemah. Semua pemerintah negara termasuk China juga terkena dampak dari membaiknya kondisi ekonomi Amerika sehingga memberikan banyak stimulus," cetusnya.


(wij/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!