Sehari, RI Impor BBM dan Minyak Mentah Rp 960 Miliar

Jakarta -Kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) nasional per hari mencapai 1,4 juta kiloliter (KL), sementara produksi minyak nasional yang merupakan bagian negara hanya sekitar 600.000 barel per hari. Untuk menutupi kebutuhan BBM itu, maka dilakukan impor. Jumlah impor BBM dan minyak mentah Indonesia per hari mencapai US$ 96 juta atau sekitar Rp 960 miliar.

Kepala Bagian Humas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Elan Biantoro mengungkapkan, produksi minyak nasional saat ini rata-rata sekitar 827.000 barel per hari.


"Dari jumlah tersebut sekitar 60% lebih jadi bagian negara atau sekitar 600.000 barel per hari. Sisanya merupakan bagian kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) yang memproduksikan minyak di Indonesia," ungkap Elan ketika berbincang dengan detikFinance, Kamis (12/12/2013).


Sementara kebutuhan BBM dalam negeri per hari mencapai 1,4 juta KL. Jadi dengan produksi minyak nasional yang diolah hanya 600.000 barel/hari, harus dilakukan impor.


"Kapasitas kilang minyak Indonesia sekitar 1 juta KL, jadi untuk mengolah menjadi BBM sesuai kapasitas kilang minyak kita perlu tambahan impor 400.000 barel per hari, ditambah produksi sendiri 600.000 barel per hari. Sehingga genap produksinya 1 juta barel per hari," kata Elan.


Tapi masih ada kurang 400.000 barel/hari lagi, karena kebutuhan BBM nasional 1,4 juta barel/hari. Maka menutupi kekurangannya impor minyak dalam bentuk jadi.


"Yang 400.000 barel per hari itu minyak mentah untuk mencukup kapasitas kilang, yang 400.000 barel per hari lagi impor BBM jadi," ujarnya.


Pertanyaannya berapa yang uang dolar yang dibutuhkan untuk impor minyak mentah 400.000 barel per hari dan 400.000 barel BBM per hari?


"Hitungan kasarnya begini, saat ini harga minyak mencapai US$ 120 barel, kita hitung kasarnya rupiahnya Rp 10.000 per dolar AS. Jadi kalau impornya 400.000 barel x US$ 120 = US$ 48 juta, ditambah impor BBM jadi 400.000 x US$ 120 = US$ 48 juta, sehingga total dalam sehari kita butuh US$ 96 juta," jelasnya.


"Itu sehari, kalau seminggu? Sebulan? Enam bulan? Berapa miliar dolar kita untuk impor BBM saja," tutupnya.


(rrd/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!