Listrik Surya Ini Terbesar Kedua di Indonesia

Jayapura -Matahari menenggelamkan gedung Kantor Wali Kota Jayapura, Papua, dalam panas yang menyengat. Di atap gedung, cahaya matahari makin terasa panasnya meski ada angin sepoi yang bertiup. Di kejauhan, laut Teluk Yos Sudarso tampak biru cerah.

Tak ada tempat berteduh dari sang matahari, kecuali panel-panel sel surya yang berderet-deret, bertumpu atas rangka-rangka baja. Itulah panel-panel yang bertugas menyerap energi matahari dalam sistem pembangkit listrik tenaga surya photovoltaic (PV).


Pembangkit listrik di Kantor Wali Kota Jayapura itu adalah terbesar kedua untuk kategori kantor pemerintahan di Indonesia. Menurut staf di kantor itu, yang terbesar pertama adalah pembangkit di gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di Jakarta.


Teknologi panel surya ini tak memakai baterai untuk menyimpan listrik, melainkan terhubung ke Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan sistem grid connected.


Pembangkit ini mengandalkan 184 panel surya yang mampu menghasilkan energi listrik sampai 35 kilowatt peak (kWp) dalam kondisi matahari bersinar terik. Ia mampu menghasilkan 52.000 kWh per tahun.


Kemampuan pembangkit ini memang belum mencukupi kebutuhan listrik total di gedung tiga lantai itu. “Baru seperempat (dari kebutuhan),” kata Frans Lintin, salah seorang pegawai di kantor itu, pada pekan lalu. “Tapi membantu kami untuk menghemat pengeluaran untuk pembayaran listrik.”


Nilai penghematannya diperkirakan mencapai Rp 109 juta, dihitung sejak pembangkit ini dibangun atas kerjasama pemerintahan kota Jayapura, pemerintah Belanda, serta WWF Indonesia, pada Januari 2013. Nilai ini dihitung dari tarif listrik terbarukan yaitu Rp 880 per kilowatt. Next


(DES/DES)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!