Saham Syariah Mulai Dilirik Investor

Jakarta -Pertumbuhan pasar modal syariah khususnya saham syariah mulai tinggi. Jika dibandingkan dengan triwulan II 2012, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII) masing-masing mengalami peningkatan sebesar 24,8% dan 21,3%.

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Friderica Widyasari Dewi menyebutkan, dari total 483 jumlah saham di pasar modal, sudah 313 saham yang masuk kategori syariah. Ini menunjukkan jika saham syariah mulai menunjukkan perkembangannya.


"Saat ini jumlah saham syariah ada 313 saham dari total saham yang ada 483 jumlah saham. Ini angka terus meningkat. Dulu tahun 2007, jumlahnya baru 200 saham. Ada peningkatan 100 emiten lebih," kata wanita yang akrab disapa Kiki ini saat acara "Sharia Economic Outlook 2014," di Ruang Auditorium Gedung BEI, Jakarta, Jumat (13/12/2013).


Selain saham syariah, produk reksa dana syariah diperkirakan akan tetap menarik bagi investor berprofil risiko moderat yaitu masyarakat yang cenderung mencari return sedikit di atas tingkat imbal hasil deposito.


Pangsa pasar reksa dana syariah sendiri per Maret 2013 baru 7,71% dari total produk reksa dana yang ada di Indonesia.


Saat ini, jumlahnya mencapai 64 reksa dana syariah. Obligasi syariah (sukuk) korporasi mencapai 34, dan sukuk negara 25.


"Mayoritas dari saham syariah 28% di bidang perdagangan dan jasa, kemudian banyak juga sektor properti, industri dasar dan kimia," kata dia.


Secara kinerja, kata Kiki, ISSI juga mengungguli kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Per Januari 2012, kinerja ISSI tumbuh 13%. Nilai kapitalisasi pasar saham syariah juga cukup tinggi mencapai Rp 3.000 triliun.


"IHSG pertumbuhannya masih di bawah ISSI. Ini membuktikan bahwa ISSI bagus walaupun market terkena dampak keluarnya investor asing," tandasnya.


(drk/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!