Hashim: Pak Prabowo Tidak Setuju Tenaga Nuklir

Jakarta -Kondisi kelistrikan Indonesia saat ini terancam krisis karena pasokan yang tak kunjung bertambah. Sementara pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) bisa jadi satu solusinya. Namun calon presiden Prabowo Subianto tidak setuju.

Wakil Ketua Dewan Pembina Parta Gerindra Hashim Djojohadikusumo menyatakan, calon presiden Prabowo Subianto menolak penerapan PLTN sebagai sumber energi di Indonesia.


Alasan penolakan terhadap PLTN ini, ujar Hashim, karena dilandasi fakta yang terjadi di salah satu negara pengguna nuklir yakni Jepang, yang mengalami bencana akibat hancurnya fasilitas nuklir karena bencana alam.


"Satu lagi teknologi yang tidak disetujui Pak Prabowo tenaga nuklir. Hal ini diperkuat dengan adanya kejadian di Jepang 3 tahun lalu di Fukushima. Di mana akibat tsunami yang merusak pusat nuklir di Fukushima, masyarakat di sana telah menjadi korban," kata Hashim pada acara sarasehan bertajuk 'Kedaulatan Energi Syarat Mutlak Ketahanan Bangsa' di Hotel Sahid, Jakarta, Senin (2/6/2014).


Menurutnya, Jepang yang dikenal sebagai bangsa jeli dan teliti saja tidak bisa menanggulangi masalah kebocoran rekator nuklir.


"Bayangkan, orang Jepang yang paling teliti dan paling memperhatikan perawatan. Kalau orang Jepang saja tidak bisa menjaga nuklirnya, apa lagi maaf bangsa Indonesia," tegasnya.


Menilik perilaku bangsa Indonesia yang dianggap lemah dalam hal pemeliharan infrastruktur, maka penerapan nuklir di Indonesia akan menjadi senjata berbahaya yang bisa menghancurkan kehidupan di tanah air.


"Bangsa Indonesia sangat lemah dalah pemeliharaan. Pemeliharaan gedung, bandara, dan lainnya. Di Indonesia toilet di bandara tidak bisa dirawat dengan baik, anda pasti mengerti maksud saya. Kalau toilet saja tidak bisa dirawat dengan baik, apalagi dengan pusat tenaga nuklir. Maka Gerindra menolak pemakaian tenaga niklir," tegas dia.


(dnl/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!