Usulan Proyek Tol Atas Laut Jakarta-Surabaya Bisa Ditolak Pemerintah

Jakarta -Kementerian Pekerjaan Umum (PU) belum menerima hasil studi kelayakan proyek tol atas laut Jakarta-Surabaya yang diusung konsorsium 19 BUMN. Jika tidak layak dan bahkan berpotensi jadi pesaing Tol Trans Jawa, gagasan pembangunan tol ini bisa ditolak Kementerian PU.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU Achmad Ghani Gazali mengatakan, nanti jika studi telah selesai dilakukan, akan dihitung kemungkinan volume lalu lintas tol tersebut.


Tol itu direncanakan akan dibangun di pantai utara Jawa dengan rute yang tidak terlalu banyak rute yang berbelok. Sedangkan tol Trans Jawa dibangun di bawahnya dengan rute yang agak melengkung ke sisi selatan Semarang hingga Solo, lalu ke utara ke arah Surabaya.


"Kalau mengkompetisi, dia membuat ketidakpastian pada investor yang di bawahnya. Mengancam bisnisnya yang di bawahnya (Trans Jawa) itu bisa ditolak oleh pemerintah," kata Ghani kepada detikFinance, Kamis (5/6/2014).


Dikatakan Ghani, nanti akan dilakukan simulasi lalu lintas untuk melihat pangsa pasar kedua tol tersebut.


"Yang ke Semarang kan nggak semua ke Surabaya. Itu harus dibuktikan secara teknis, kalau nggak ada saingan kita senang-senang aja," tambahnya.


Konsorsium 19 BUMN berencana membangun jalan tol atas laut sepanjang jalur Pantai Utara Cirebon-Surabaya dengan nilai proyek Rp 140 triliun. Saat ini pra studi kelayakan sudah keluar, yang akan dilanjutkan untuk studi kelayakan khususnya untuk ruas Semarang-Surabaya termasuk di dalamnya dikaji kelayakan Amdal dan lainnya.


(zul/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!