Ini Alasan Newmont Gandeng Freeport untuk Bangun Smelter

Jakarta -PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) lebih memilih membangun pabrik pemurnian (smelter) bersama PT Freeport Indonesia yang tertuang dalam Nota Kesepahaman. Alasannya beberapa kajian menunjukkan bahwa dari sisi ekonomi, tidak layak untuk membangun smelter sendiri.

Demikian keterangan tertulis Newmont yang diterima detikFinance, Kamis (5/6/2014)


Newmont juga telah melakukan negosiasi dan menandatangani perjanjian bersyarat pasokan konsentrat tembaga dengan dua perusahaan Indonesia yang telah mengumumkan rencananya kepada publik untuk membangun fasilitas pemurnian tembaga sendiri di dalam negeri dan juga sedang menyelesaikan perjanjian ketiga dengan pihak lain tentang hal yang sama.


"Nilai tambah yang dihasilkan dari pabrik pengolahan Batu Hijau meningkatkan mutu bijih tembaga yang ditambang sampai lebih dari 50 kali, sehingga PTNNT berhasil melakukan sekitar 95% rangkaian kegiatan penambahan nilai keseluruhan di Indonesia," jelas Newmont.


Pihak Newmont juga telah mendukung kegiatan pengolahan dan pemurnian dalam negeri selama bertahun-tahun dengan mengirimkan konsentrat tembaga ke PT Smelting di Gresik, satu-satunya smelter tembaga di Indonesia, sebanyak yang dapat ditampung oleh pabrik tersebut dari tambang Batu Hijau.


Menurut Newmont, proyek tambang tembaga dan emas Batu Hijau di NTB dibangun berdasarkan suatu perjanjian kerja sama investasi yang disebut Kontrak Karya (KK). KK dirancang untuk memberikan jaminan dan stabilitas guna mendorong investasi jangka panjang dan signifikan, karena mendapatkan dukungan DPR dan persetujuan dari Presiden.


KK memuat hak-hak dan kewajiban-kewajiban PTNNT - termasuk kewajiban memproduksi dan hak mengekpor konsentrat tembaga – juga secara jelas mengatur semua pajak dan bea yang wajib dibayar oleh Perusahaan. Meski terjadi perubahan peraturan perundangan selama beberapa tahun terakhir, kewajiban-kewajiban dan hak-hak PTNNT sebagaimana tercantum di dalam KK tetap mengatur operasional tambang.


(hen/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!