Chatib Basri Puji Bea Cukai yang Sukses Atasi Penyelundupan Minyak

Jakarta -Bea Cukai Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau beserta Kepolisian berhasil menangkap usaha penyelundupan minyak ke luar negeri pada Selasa lalu. Nilai dari minyak tersebut diperkirakan mencapai Rp 450 miliar.

Menteri Keuangan Chatib Basri mengapresiasi tindakan yang telah dilakukan dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). Karena tangkapan sebanyak 60 ribu ton tersebut baru terbesar sepanjang sejarah Indonesia.


"Ini yang paling besar. Tadi pak Dirjen bea cukai sudah melaporkan. Saya kira ini prestasi yang hebat," ungkapnya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta pada Kamis malam (6/6/2014).


Sampai dengan hari ini, hasil tangkapan tersebut telah ditindaklanjuti dan memasuki tahap penyidikan. Agar dapat mengetahui pihak-pihak yang terlibat aksi penyelundupan minyak.


"Ditindaklanjuti dan dibikin penyidikan, supaya ini kita jaga sih. Tapi ini luar biasa 60 ribu ton itu besar sekali terbesar sepanjang sejarah," jelasnya.


Penyelundupan memang bukan barang baru lagi di dalam negeri. Karena beberapa waktu sebelumnya, DJBC juga telah berhasil mencegah terjadinya upaya penyelundupan.


Tidak hanya minyak mentah, namun juga Bahan Bakar Minyak (BBM).Menurut Chatib, salah satu penyebab terjadinya penyelundupan adalah disparitas harga jual dari BBM. Karena dinilai dapat memberikan keuntungan yang besar.


"Di sisi lain kita juga hati-hati, disparitas harga cenderung untuk penyeleundupan," ujarnya.


(mkl/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!