SBY: Pada 1998 Rasio Utang 85%, Sekarang Turun Jadi 23%

Jakarta -Utang pemerintah di Juni 2014 mencapai Rp 2.507,52 triliun. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan, rasio utang pemerintah terhadap PDB sepanjang masa kepimpinannya terus menurun.

Dalam Pidato Kenegaraan di Gedung MPR/DPR/DPD, SBY mengatakan utang Indonesia saat ini berada dalam situasi yang aman. Pada 1998 lalu saat krisis moneter terjadi, rasio utang Indonesia terhadap PDB mencapai 85%, sekarang turun jadi 23%.


"Utang sering dianggap masyarakat sebagai stigma buruk. Pada 1998 lalu rasio utang terhadap PDB kita 85%, artinya utang kita hampir sama besarnya dengan penghasilan seluruh rakyat. Namnun dengan susah payah, bisa diturunkan menjadi 23%. Ini bukan capaian yang dianggap remeh," jelas SBY, Jumat (15/8/2014).


Pada kesempatan itu SBY juga menyatakan, rasio utang Indonesia ini jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara maju. Seperti Jepang yang rasio utangnya sekitar 227%, Amerika Serikat (AS) yang rasio utangnya 101,5%, dan Jerman 78,4%.


"Rasio utang Indonesia terendah di antara negara-negara G-20," ujar SBY.


Berikut catatan utang pemerintah pusat dan rasionya terhadap PDB sejak tahun 2000-2013:



  • Tahun 2000: Rp 1.234,28 triliun (89%)

  • Tahun 2001: Rp 1.273,18 triliun (77%)

  • Tahun 2002: Rp 1.225,15 triliun (67%)

  • Tahun 2003: Rp 1.232,5 triliun (61%)

  • Tahun 2004: Rp 1.299,5 triliun (57%)

  • Tahun 2005: Rp 1.313,5 triliun (47%)

  • Tahun 2006: Rp 1.302,16 triliun (39%)

  • Tahun 2007: Rp 1.389,41 triliun (35%)

  • Tahun 2008: Rp 1.636,74 triliun (33%)

  • Tahun 2009: Rp 1.590,66 triliun (28%)

  • Tahun 2010: Rp 1.676,15 triliun (26%)

  • Tahun 2011: Rp 1.803,49 triliun (25%)

  • Tahun 2012: Rp 1.975,42 triliun (27,3%)

  • Tahun 2013: Rp 2.371,39 triliun (28,7%)


(dnl/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!