First Asia Capital: IHSG Bergerak Variasi

Jakarta -Setelah mengalami penguatan selama tiga sesi perdagangan berturut-turut, IHSG kemarin terkoreksi akibat aksi ambil untung menyusul data makro Indonesia yang keluar kurang menggembirakan. IHSG kemarin sempat terkoreksi 35 poin sebelum ditutup terkoreksi tipis 12,722 poin (0,25%) di 5155,547. Aksi ambil untung kemarin merespon buruknya neraca transaksi berjalan kuartal II 2014 (2Q14) yang dirilis Bank Indonesia (BI) kemarin yakni defisit USD9,1 miliar atau 4,27% dari PDB. Angka defisit ini jauh lebih besar dari 1Q14 yang defisit USD4,2 miliar atau 2,1% PDB.

Tahun ini BI memperkirakan rasio defisit transaksi berjalan terhadap PDB di bawah 3%. BI juga menetapkan kembali tingkat bunga acuannya (BI Rate) di level 7,5%. Sementara Wall Street tadi malam melanjutkan penguatan dengan volume transaksi yang tipis menyusul respon positif pasar atas pernyataan sejuk dari Presiden Rusia Vladimir Putin yang akan mengupayakan dengan segala cara untuk menghentikan konflik di Ukraina dan tidak berkeinginan berkonfrontasi dengan negara-negara lain.


Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,37% dan 0,43% ditutup di 16713,58 dan 1955,18. Penguatan di Wall Street ini dibayangi memburuknya perekonomian di zona Euro setelah data PDB Jerman 1Q14 mengalami kontraksi 0,2% dibandingkan 1Q14 yang masih tumbuh 0,8%.


Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan akan bergerak bervariasi dalam rentang terbatas berpeluang terkoreksi di tengah potensi pelemahan rupiah dan minimnya insentif positif. IHSG diperkirakan akan bergerak dengan resisten di 5170 dan support di 5130.


(ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!