Ini Kompor Tungku Hasil Uang Hibah Bank Dunia Rp 5 Miliar

Jakarta -Pemerintah akan menyebar 20.000 kompor tungku khusus berbahan bakar kayu untuk rakyat miskin di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Namun tidak gratis karena harus ditebus Rp 200.000-350.000 per kompor, merupakan subsidi dari Bank Dunia.

Direktur Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan kompor tungku ini lebih efisien dan sehat daripada kompor tungku konvensional.


"Harga awalnya Rp 350.000 lebih, tapi dengan disubsidi berasal dari dana hibah Bank Dunia US$ 490.000 (Rp 5 miliar), harga tungkunya menjadi hanya Rp 250.000-Rp 350.000 per satu kompor," ucapnya di dalam acara Launching on Clean Stove Iniitiative, di Kantornya, Cikini, Kamis (14/8/2014).


Rida mengatakan, dengan kompor tersebut sangat hemat kayu bakar, karena dengan menggunakan tungku konvensional seperti hanya menggunakan tumpukan bata, untuk memasak setiap harinya menghabiskan 25 kg kayu bakar, dengan kompor ini hanya 1,5 kg per hari.


"Jadi biasanya harus memotong 5 batang pohon, nanti hanya 1,5 batang saja," ungkapnya.


Rida menambahkan, kompor ini akan disebar di Jawa Tengah dan Yogyakarta secara bertahap hingga 31 Desember 2015.


"Program ini sudah dilakukan di 4 negara, semua negara program ini berhasil, saya yakin program ini juga berhasil dilakukan di Indonesia. Minimal orang yang meninggal dini gara-gara asap racun yang terhidup tiap hari dari dapur rumah bisa berkurang. Saat ini tiap tahun orang mati dini karena asap kampor mencapai 165.000 jiwa, rata-rata perempuan dan anak-anak," tutupnya.


Pemerintah bersama Bank Dunia, menyelenggarakan program pengadaan tungku hemat dan sehat.


(rrd/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!