Kapan Bunga KPR Turun? Ini Kata Bos BTN

Jakarta -Bunga kredit kepemilikan rumah (KPR) saat ini cukup tinggi, di atas 10%. Kondisi ini membuat banyak orang sulit untuk memiliki rumah. Bisakah bunga KPR turun?

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Maryono mengatakan, bunga KPR bisa turun asalkan pemerintah dan Bank Indonesia (BI) berusaha keras membuat kondisi ekonomi stabil.


"Kalau kondisi ekonomi yang stabil saat ini kecendrungannya akan turun. Turunnya nanti bertahap. Kalau saya maunya turun lebih cepat. Semua tidak hanya bergantung kita saja, tetapi bagaimana peranan daripada pemerintah dan Bank Indonesia mengatur BI Rate sebagai pemandu dari suku bunga agar bisa diturunkan. Semua pihak ikut," tutur Maryono saat ditemui pada acara BTN Property Expo 2014 di JCC Senayan, Jakarta, Sabtu (16/08/2014).


Maryono menjelaskan, bila bunga KPR turun lebih rendah, maka masyarakat berpenghasilan rendah bisa mudah memiliki hunian, baik rumah atau apartemen. "Ujungnya untuk menutup backlog (kekurangan pasokan rumah) yang 15 juta lebih cepat dipenuhi," imbuh Maryono.


Untuk membantu masyarakat memiliki hunian sendiri, Maryono mengatakan, dalam pameran BTN Property Expo 2014, BTN menawarkan bunga 9,99% tetap untuk jangka waktu 2 tahun. "Normalnya sekarang (bunga KPR) 11-12%," ungkap Maryono.


"Nah ini kita berikan kredit yang bersuku bunga murah agar harga properti bisa terjangkau. Kita berikan kemudahan dan diskon dengan suku bunga tetap 2 tahun, diskon berupa asuransi dan bebas biaya admistrasi. Kemudian ada yang baru yaitu KPR Easy Payment yaitu nasabah hanya membayar bunga KPR saja selama 2 tahun. Ini upaya kita untuk memenuhi backlog rumah nasional," paparnya.


Terhitung hingga Agustus 2014, aset BTN sudah mencapai Rp 135 triliun sedangkan portofolio sudah mencapai Rp 111 triliun. Dari jumlah itu 85% didapat dari bisnis pembiayaan perumahan. Dari 85% itu BTN setiap tahunnya menyalurkan kredit FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) rumah subsidi dengan realisasi 95-96% dari target pemerintah.


"Itu merupakan suatu bukti dan fakta BTN berpihak memudahkan masyarakat mendapatkan rumah. Jika masing-masing rumah dihuni rata-rata 5 orang, maka KPR BTN telah dinikmati oleh 15 juta lebih masyarakat Indonesia," jelasnya.


(wij/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!