Anggaran Subsidi Membengkak, Chatib Basri: Harga BBM Harus Naik

Jakarta -Tahun depan, pemerintah berencana menganggarkan dana Rp 363,5 triliun untuk subsidi energi, yang terdiri dari bahan bakar minyak (BBM) dan listrik. Angka ini naik 3,8% dibandingkan 2014 sebesar Rp 350,3 triliun.

Oleh karena itu, Chatib Basri, Menteri Keuangan, mengatakan bahwa harus ada kenaikan harga BBM subsidi.


"Kenaikan harga BBM, saya kira begitu," tuturnya kala ditemui di Gedung DPR/MPR/DPD, Jakarta, Jumat (15/8/2014).


Namun, Chatib menilai langkah tersebut sulit untuk dilakukan pemerintahan saat ini. "Tanya ke pemerintah baru nanti," ujarnya.


Dalam pidato pengantar Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015 dan Nota Keuangannya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengakui bahwa subsidi belum tepat sasaran. Menurutnya, subsidi lebih banyak dinikmati oleh mereka yang mampu.


"Pemerintah menyadari bahwa dalam pelaksanaannya, penyaluran subsidi yang seharusnya ditujukan kepada masyarakat berpendapatan rendah, sebagian juga masih dinikmati oleh masyarakat yang mampu secara ekonomi," tegasnya.


Oleh karena itu, lanjut SBY, sejumlah kebijakan yang selama ini telah dilakukan untuk meningkatkan efisiensi energi dan juga alokasi subsidi yang lebih tepat sasaran perlu terus dilakukan pada 2015.


"Untuk melanjutkan kebijakan tersebut, perlu diambil langkah-langkah kebijakan berupa peningkatan efisiensi subsidi energi melalui ketepatan target sasaran, penyaluran subsidi non-energi secara lebih efisien, penajaman penetapan sasaran dan penyaluran dengan memanfaatkan data kependudukan yang lebih valid, dan pengendalian konsumsi BBM bersubsidi," papar SBY.


(hds/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!