Diburu Demi Obat Kuat, Ini Risikonya Bila Trenggiling Punah

Jakarta -Perburuan terhadap trenggiling di alam bebas membuat kekhawatiran punahnya hewan langka ini. Kepunahan trenggiling akan mempengaruhi rantai makanan di alam bebas.

Di habitatnya, hewan langka ini adalah jenis hewan predator berbagai semut. Bila trenggiling sampai punah, maka populasi semut bakal semakin banyak karena tak ada predatornya.


"Yang jelas dari Kemenhut (Kementerian Kehutanan) trenggiling jenis hewan predator yang dibutuhkan alam," kata Direktur Penyidikan dan Penindakan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) M Sigit kepada detikFinance, Rabu (24/12/2014).


Sigit mengakui hewan liar jenis ini paling banyak diburu karena bernilai ekonomis tinggi untuk seluruh bagian tubuh trenggiling. Namun bila perburuan dan penyelundupan tetap dilakukan, maka keseimbangan alam akan terganggu.


"Kalau diekspor semua kemampuan ekosistem kita mengakibatkan kondisi alam kita tidak baik. Kalau trenggiling hilang kemungkinan adanya hama baru, kemungkinan," paparnya.


Ia berharap masyarakat tidak lagi terpancing untuk berburu dan menyelundupkan trenggiling keluar negeri.


"Kita imbau kepada para semua masyarakat disamping tidak mencoba untuk mengekspor. Kalau ada dan melihat adanya upaya penyelundupan beberapa pihak segera laporkan," pesan Sigit.


Penyelundupan trenggiling melanggar Undang-Undang tentang Kepabeanan dan Undang-Undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.


Pelanggaran pasal 102A Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Kepabeanan, diancam dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 10 tahun serta pidana denda paling sedikit Rp 50 juta dan paling banyak Rp 5 miliar.


(wij/hen)