Ada Gerakan Anti Korupsi, Penjualan Jet Pribadi di Tiongkok Anjlok

Beijing -Penjualan pesawat jet bisnis atau jet pribadi di Tiongkok menurun pada tahun ini. Penyebabnya karena melemahnya ekonomi Tiongkok dan adanya gerakan anti korupsi di Negeri Tirai Bambu tersebut.

Dari survei yang dilakukan oleh penyedia layanan pesawat Amerika, Honeywell, disebutkan hanya 29% dari orang-orang kaya Tiongkok di tahun ini yang tercatat berencana membeli pesawat jet pribadi. Angka ini turun dari tahun lalu yang sempat mencapai 42%.


"Penjualan pesawat bisnis dan kapal pesiar akan turun di tahun ini, disebabkan adanya gerakan anti korupsi dan pelemahan ekonomi," kata seorang sales representative, dikutip dari Chinadaily, Kamis (25/12/2014).


Dia juga menambahkan permintaan terbanyak datang dari institusi perusahaan. "Miliuner yang perusahaannya punya permasalahan keuangan akan menunda pembelian," tambahnya.


Seorang sosok kontroversial di Tiongkok, Zhao Benshan harus ikhlas, menyusul setelah dirinya diminta untuk mengembalikan pesawat berkapasitas 17 penumpang yang ia beli dengan kocek 200 juta yuan. Hal ini terkait gerakan anti korupsi yang sedang digaungkan pemerintah Tiongkok, termasuk terhadap para pebisnis kontroversial.


Pihak industri menuturkan satu pertiga dari 88 pesanan pesawat business jet dan helikopter yang dilakukan saat pameran di Shanghai didesak untuk dibatalkan. Salah satu perusahasn, Sichuan BRC Group menjual lagi pesawatnya seharga US$ 55 juta dan mengalami kerugian US$ 7 juta. Sementara perusahaan lain, Guangxi menjualnya senilai US$ 30 juta turun US$ 10 juta dari harga pembeliannya.


"Untuk membatalkan pesanan pesawat, pembeli harus membayar denda maksimal 15% dari harga kontrak awal, karena biaya membuat pesawat custom mahal," tutur CEO of China Business Aviation Group Liao Xuefeng.


Dia juga menambahkan pertumbuhan penjualan pesawat di Tiongkok melambat, tapi pasar masih cukup potensial.


Sejak Xi Jinping menjadi Presiden Tiongkok, gerakan anti korupsi gencar dilakukan. Gerakan ini meyoroti kegiatan-kegiatan tak hanya dari kalangan pejabat, namun juga pebisnis. Bahkan ada beberapa pebisnis yang terseret kasus hukum karena terbukti menyuap pejabat Tiongkok.


(zul/hen)