Petral Masih Punya Kontrak Impor Premium Untuk Stok 5 Bulan

Jakarta -Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi yang dipimpin Faisal Basri memberi batas waktu 5 bulan,kepada PT Pertamina (Persero) menghentikan seluruhnya impor premium RON 88. Alasannya sudah ada kontrak pembelian premium selama 5 bulan lagi.

"Salah satu kenapa kita memberi batas waktu 5 bulan penghentian impor RON 88 atau hingga Mei 2015, karena Pertamina masih punya kontrak pembelian RON 88 selama 5 bulan lagi," ujar Anggota Tim Reformasi Tata Kelola Migas Djoko Siswanto, dihubungi detikFinance, Jumat (26/12/2014).


Djoko mengatakan, kontrak tersebut dilakukan oleh anak usaha Pertamina yakni PT Pertamina Energy Trading (Petral) di Singapura. Tujuannya untuk stok premium nasional.


"Alasannya mereka karena untuk stok premium nasional, saya lupa berapa jumlahnya," kata Djoko.


Ia menambahkan, kontrak pembelian tersebut harus dilakukan Petral karena RON 88 harus dibuat khusus, pasalnya di pasar minyak internasional hanya ada dijual RON 92 lebih.


"Karena harus dibuat khusus, dan itu pun harus pesan dari lebih dari 5 national oil company (NOC) atau trader, karena satu NOC produksi RON 88 nya tidak cukup besar, sementara kebutuhannya banyak," ungkapnya.


Djoko menegaskan, hal seperti inilah yang diminta untuk dihentikan, karena harus pesan khusus dan harganya tidak transparan sehingga membuat kartel dan pemburu rente leluasa bermain.


"Kita ingin membuat Petral atau Pertamina tidak usah repot-repot lagi kok, buat apa, lebih mudah cari RON 92 siapapun bisa pasok, nggak harus pesan khusus, bisa bebas pilih harga yang murah," tutup Djoko.


(rrd/dna)