Menteri Susi Siap Indonesia Terbebas dari Impor Garam

Jakarta -Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menegaskan Indonesia siap bebas dari impor garam mulai tahun depan.

"Pokoknya kita siap," kata Susi di Istana Negara, jelang sidang kabinet, Rabu (24/12/2014) .


Susi mengatakan kepada Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel untuk menanyakan langsung kesiapan para petani garam lokal untuk memasok kebutuhan garam di dalam negeri, bila garam impor telah disetop.


"Saya bilang Pak Rachmat untuk bicara pada petani garam, menanyakan langsung apakah mereka sanggup atau tidak. Saya rasa sih bisa," katanya.


Sebelumnya Dirjen Kepulauan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KP3K) Kementerian Kelautan dan Perikanan, Sudirman Saad menyebutkan pasokan garam hingga akhir 2014 sebesar 4,8 juta ton.


Garam tersebut didapat dari sisa stok awal 2013 sebanyak 666.000 ton, produksi dari garam rakyat 2,1 juta ton (termasuk PT Garam), dan garam impor 1,947 juta ton.


Berdasarkan data konsumsi garam di 2014 sebesar 3,8 juta ton, bila dibagi menjadi dua, yaitu garam konsumsi 1,7 juta ton dan garam industri 2,1 juta ton. Artinya ada suplus sekitar 900.000 ton garam tahun ini.


Sisa stok ini harus diverifikasi apakah masuk garam konsumsi atau garam industri. Bila 900.000 ton garam yang tersisa itu garam konsumsi, maka pihak Kementerian Perindustrian bisa mendorong pengolahan menjadi garam industri.


Selama ini garam konsumsi hanya memiliki kandungan NaCl 94%, sedangkan kebutuhan garam industri memerlukan garam dengan tingkat kandungan 97,14%.


Jauh sebelumnya, Susi menegaskan pemerintah tidak boleh lagi punya kebijakan yang menguntungkan minoritas yaitu segelintir pengusaha importir, sedangkan jumlah petani garam mencapai ribuan orang harus mendapat dukungan.


(hen/hds)