Buat Obat Kuat dan Sabu, di Tiongkok Satu Sisik Trenggiling Laku US$ 2

Jakarta -Selain daging, seluruh bagian tubuh trenggiling memiliki nilai ekonomi tinggi. Misalnya sisik trenggiling yang dipercaya sebagai obat kuat oleh masyarakat Tiongkok.

Dirjen Bea Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Agung Kuswandono mengatakan selain daging, sisik trenggiling dijual dengan harga paling mahal.


Selain untuk obat kuat, sisik trenggiling juga sebagai bahan baku narkoba seperti sabu. Mayoritas dari kasus yang ditemukan, jenis trenggiling yang diselundupkan biasanya berumur belum dewasa.


"Biasanya dikirim ke Tiongkok sebagai obat kuat. Trenggiling sisiknya juga sebagai bahan baku sabu," kata Agung Kuswandono di kantornya, Jakarta, kemarin.


Sebagai gambaran, satu sisik trenggiling dihargai US$ 2 atau kurang lebih Rp 25.000/sisik.


"Pada saat diekspor harga satu sisik sekarang US$ 2. Trenggiling yang dikirim banyak yang masih bayi," jelas Agung.


Penyelundupan trenggiling melanggar Undang-Undang tentang Kepabeanan dan Undang-Undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.


Pelanggaran pasal 102A Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Kepabeanan, diancam dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 10 tahun serta pidana denda paling sedikit Rp 50 juta dan paling banyak Rp 5 miliar.


(wij/hen)