Emiten berkode BRMS itu merupakan anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI), perusahaan tambang Grup Bakrie. Kajian studi yang dilakukan meliputi geoteknikal, geohidrologi, dan metalurgi.
"Begitu selesai, hasil kajian ini akan diberikan kepada pemerintah untuk meminta persetujuan. Ini akan menjadi pencapaian baru bagi tim kami dalam mengembangkan kegiatan operasional," kata CEO BRMS Suseno Kramadibrata dalam keterangan tertulis, Rabu (24/12/2014).
Tambang tersebut terletak di Pegunungan Poboya yang sekitar tujuh kilometer dari timur Kota Palu, Sulawesi Tengah. Rakyat setempat juga banyak yang menambang emas di sekitar area tersebut.
Selain dari Poboya, BRMS juga mendapat emas dari Tambang Batu Hijau milik PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) di Nusa Tenggara Barat (NTB). Grup Bakrie punya kepemilikan saham di Newmont melalui PT Multi Daerah Bersaing (MDB).
Saham Newmont dimiliki oleh empat grup besar yaitu Nusa Tenggara Partnership B.V (NTP), MDB, PT Pukuafu Indah (PI) dan PT Indonesia Masbaga Investama.
Saat ini, sebesar 7% saham asing yang dimiliki Nusa Tenggara Partnership tengah ditawarkan untuk proses divestasi.
(ang/dnl)
