Seorang pakar Water Technology dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Mohajit mengungkapkan miringnya bangunan seperti kasus di Menara Saidah dipicu oleh turunnya permukaan air tanah di Jakarta. Masalah air tanah ini juga terkait dengan pengelolaan pencegahan banjir di ibu kota.
“Contoh nyata akibat menurunnya permukaan air tanah adalah kemiringan gedung Menara Saidah dikawasan Cawang Jakarta Selatan, dampak gedung tersebut tidak bisa digunakan hingga saat ini," jelas Mohajit dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/12/2014)
Mohajit mewanti-wanti kondisi ini akan terjadi diwilayah Jakarta atau kota lainya bila tidak diantisipasi sejak dini.
Terkait informasi miringnya Menara Saidah, pernah ditanggapi oleh kontrakktor gedung ini yaitu PT Hutama Karya. Hutama Karya membangun Menara Saidah pada 1995 dan selesai 3 tahun kemudian
Menurut Direktur Operasi I Hutama Karya R Soetanto menjelaskan, secara konstruksi Menara Saidah tidak ada persoalan.
Bila bangunan ini miring, maka akan terlihat kaca yang pecah dan lift yang tidak berfungsi dengan baik. Namun faktanya, semua hal tersebut tidak terjadi.Next
(hen/hen)
