Cegah BUMN Lain Bangkrut Seperti Merpati, Menkeu Punya 'Radar' Keuangan

Jakarta -Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui Ditjen Kekayaan Negara memiliki sistem peringatan dini atau early warning system (EWS) untuk memantau kinerja BUMN. Kementerian di bawah Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro ini memiliki sistem EWS yang khusus memantau keuangan BUMN, agar kasus Merpati tak terulang.

Sistem ini dapat memberikan informasi kondisi keuangan BUMN yang mencakup 13 indikator rasio keuangan yang mencakup 6 pengukuran kinerja yaitu likuiditas, pengelolaan aset, pemenuhan kewajiban, profitabilitas, arus kas, dan tingkat kesehatan keuangan.


"Nantinya EWS akan memberikan informasi terkait kondisi suatu BUMN dari empat kriteria yaitu sangat bagus, bagus, cukup bagus, dan tidak bagus," jelas keterangan tertulis Kemenkeu, Kamis (25/12/2014)


Sistem pemantauan melalui EWS ini tak hanya untuk tahun berjalan, namun juga untuk memantau proyeksi kinerja keuangan BUMN 3 tahun ke depan.


"Dengan EWS, apabila ditemukan BUMN dengan kondisi yang rawan, maka ditjen kekayaan negara akan memperingatkan perseroan melalui kementerian BUMN," jelas Kemenkeu.


Harapannya dengan sistem ini, dapat mengambil langkah antisipatif untuk mencegah kondisi yang lebih buruk. Keberadaan EWS akan menjadi salah satu alat bantu bagi pemerintah dalam membuat kebijakan terkait pengelolaan BUMN dan pelaporan investasi pemerintah.


"Sistem ini dibangun agar permasalahan yang menimpa PT Merpati Nusantara Airlines tidak terulang kembali terkait masalah operasional, finansial, dan tata kelola perusahaan," jelas Kemenkeu.Next


(mkl/hen)